Rabu, 02 Maret 2011

Resensi Novel "Daun Pun Berdzikir"

Judul      : Daun Pun Berdzikir
Penulis   : Taufirurrahman Al- Azizy
Penerbit : Laksana
Cetakan : Pertama, Mei 2010
Tebal     : 361 halaman

       Di tengah ketenangan dan kedamaian kehidupan warga dukuh Gagatan, tiba-tiba muncul dalam diri Taufiqurrahman al-Azizy “penulis novel best-seller trilogi makrifat cinta” untuk menulis sebuah kisah tentang cinta dan persahabatan, tentang kesederhanaan dan kemewahan, tentang ketulusan dan kepura-puraan dan tentang harga diri juga kehormatan.


       Berawal dari Haydar seorang pemuda miskin di dukuh Gagatan. Meskipun miskin, dia pemuda rajin, pekerja keras dan berbakti pada orang tua. Sesuatu telah terjadi pada pemuda itu dan membuat hidupnya sangat merana. Pada saat Haydar mengadu nasib di kota untuk memperbaiki keadaan ekonomi keluarga, ayah yang sangat dicintainya meninggal dunia karena sakit. Dari situlah, Haydar sering melamun dan menangis dengan penuh penyesalan karena tidak bisa menemani ayah yang paling dikasihinya pada saat-saat terakhir hidupnya. Sampai seluruh warga dukuh Gagatan menganggap Haydar sudah gila. Tak terkecuali Bu Usman, ibunda Shofi teman dekat Haydar sedari kecil yang merupakan orang terpandang di dukuh Gagatan begitu membenci Haydar sampai-sampai melarang anaknya untuk bertemu dengan Haydar dan malah berniat menjodohkan Shofi dengan Bram pemuda kota yang sedang melakukan penelitian di desanya.


     Bramantyo nama lengkapnya, pemuda tampan dan kaya yang tak jarang bergonta-ganti pasangan dengan mudahnya itu tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan ibunda Shofi untuk mendekati anaknya. Bram memang sudah tergila-gila pada Shofi karena kecantikan paras yang dimilikinya. Lain Bram lain Shofi yang sama sekali tidak menyukai kehadiran Bram dalam hidupnya dan lebih memilih menjatuhkan hati pada Haydar pemuda yang membuatnya kagum karena budi pekerti yang dimilikinya.

    Bram pun mengetahui hal ini dan mempunyai niat jahat untuk mempermalukan Haydar di depan Shofi. Namun niat itu digagalkan oleh kedua teman Bram yaitu Lidya dan Asep yang sudah tergugah hatinya oleh ketulusan hati Haydar. Mereka memberitahu Haydar mengenai rencana Bram. Haydar pun memasrahkan semuanya kepada Allah SWT.

   Cinta bertepuk sebelah tangan, itulah yang dialami Bram hingga membuatnya seperti orang tidak waras. Kedua teman Bram yang lain yaitu Rohman dan Nana merasa kasihan melihat kondisi Bram seperti itu. Mereka ditemani pemuda dukuh pergi menemui seorang dukun untuk meminta bantuan. Alhasil, muncullah fitnah bahwa Haydar telah mengguna-guna Shofi sehingga tidak mau menerima cinta Bram. Warga pun marah dan termakan fitnah. Satu-satunya rumah gubuk milik Haydar dan ibunya habis terbakar.
Haydar baru mengetahui berita duka yang menimpanya tersebut dari kepala desa pada saat dia hendak memberi kabar mengenai ayah Nayla, ayah sahabatnya yang sekaligus sudah Haydar anggap seperti ayah sendiri telah meninggal di rumah sakit.

    Setelah semua kejadian yang menghebohkan dukuh kecil itu berlalu. Bram kembali dengan penampilannya yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Dia memakai pakaian layaknya orang-orang alim. Dia kembali untuk meminta maaf kepada seluruh warga desa khususnya Haydar dan Shofi. Shofi pun tergerak hatinya dan bersedia menerima cinta tulus Bram berlandaskan kecintaannya pada Allah SWT.

    Sebuah novel religius sangat inspiratif yang akan menuntun anda menemukan cinta berlandaskan kecintaan kepada Sang Maha Cinta. Karena hanya berbekal cinta kepada-Nya, hidup anda akan bahagia. Sekalipun cobaan terus menghantam, anda akan tetap teguh tegar, menatap dunia dengan opimis. Inilah kesaksian daun-daun pun turut berdzikir karya novelis muslim kawakan, taufiqurrahman al-Aziziy.

    Novel bertema persoalan kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, yang bisa diatasi dengan cara menebar cinta ini berisi kisah-kisah ironi mengaharukan yang mampu membuat pembaca menitikan airmata. Walau disana sini masih ditemukan salah penulisan tetapi tidak sampai mengurangi bobot dari kisah yang disampaikan. Banyak hikmah yang dapat diambil dari kisah dalam novel ini. Semoga bermanfaat bagi sahabat semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar